Published On:Thursday, July 10, 2014
Posted by Unknown
Mayoritas Rakyat PAPUA Nayatakan REFERENDUM Bagi WEST PAPUA
![]() |
Bagan Perhitungan Suara di Yogyakarta [Doc AMP] |
Yogyakarta - Indonesia
kembali menggelar Pemilihan Presiden (Pilpres) yang ke sekian kalinya
pada tanggal 9 Juli 2014 guna menentukan orang yang akan berkuasa di
Indonesia, selama kurun waktu 5 tahun ke depan, untuk itu, jauh-jauh
hari sebelum pelaksanaan Pilpres, Komisi Pemilihan Umum (KPU), serta
Pemerintah Indonesia dan jajaran TNI-POLRI telah menghimbau kepada
seluruh elemen rakyat Indonesia untuk ikut memberikan suaranya dalam
menentukan Presiden yang akan berkuasa di negara ini selama 5 tahun
mendatang.
Namun
seruan yang dikeluarkan oleh KPU, Pemerintah Indonesia dan TNI-POLRI
ini, nampaknya tidak berarti apa-apa bagi Rakyat Papua, tak dan
Mahasiswa Papua yang sedang kuliah di daerah Jawa - Bali. Jauh-jauh hari
sebelum pergelaran Pileg dan Pilpres Indonesia, tokoh-tokoh Pejuang
Papua justru lebih awal mengeluarkan pernyataan dan seruan kepada
seluruh elemen Rakyat Papua untuk menggelar BOIKOT Pemilu Indonesia, di
seluruh tanah Papua. Seruan Boikot yang dikeluarkan oleh tokoh-tokoh
Papua ini bukan tanpa alasan, selain untuk memperjelas status Politik
Bangsa Papua yang terpisah dari Indonesia, seruan ini juga dikeluarkan
guna memberikan tekanan kepada kolonial Indonesia yang masih terus
menjajah dan menduduki Papua hingga saat ini.
Seruan
Boiko yang dikeluarkan oleh tokoh-toko pejuang kemerdekaan West Papua
ini pun mendapatkan respon positif dari hampir seluruh elemen rakyat
Papua, namun dengan cara yang berbeda-beda. Salah satu cara yang
digunakan adalah dengan mengadakan Pemilu atau Penentuan Pendapat untuk
menentukan pilihan, antara Indonesia atau Referendum Untuk WEST PAPUA,
seperti yang dilakukan oleh Mahasiswa Papua yang sedang kuliah di daerah
Jawa - Bali, yang dikoordinir oleh Aliansi Mahasiswa Papua [AMP].
Di
Yogyakarta, ratusan mahasiswa Papua yang sedang menimbah ilmu di kota
gudek ini, pada tanggal 9 juli 2014 jam 09:15, berkumpul di Asrama
Mahasiswa Papua "Kamasan I" Yogyakarta, guna ikut menentukan pilihan
mereka atas nasib Bangsa PAPUA ke depan. Kegiatan pemilihan yang digelar
oleh Aliansi Mahasiswa Papua [AMP] ini nampaknya mendapatkan perhatian
yang sangat tinggi dari mahasiswa Papua yang ada di yogyakarta. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya jumlah Mahasiswa Papua yang hadir di lokasi
pemilihan guna ikut memberikan suaranya untuk menentukan REVERENDUM or
Indonesia. Karena banyaknya jumlah Mahasiswa yang hadir, kertas suara
yang telah disiapkan oleh AMP tidak cukup, dan akhirnya mahasiswa yang
tidak kebagian surat suara, hanya memberikan tanda tangan dukungan
mereka saja.
Dari
hasil penentuan pendapat yang dilakukan di Yogyakarta, 99% Mahasiswa
Papua yang hadir menyatakan pendapat REFERENDUM bagi WEST PAPUA, dan
hanya satu suara saja yang menyatakan mendukung Indonesia.
Dari
hasil pemilihan atau penentuan yang diperoleh, Aliansi Mahasiswa Papua
[AMP] bersepakat menyatakan bahwa mayoritas Rakyat PAPUA bersepakat
untuk REFERENDUM bagi Bangsa PAPUA, dan untuk itu, AMP mendesak PBB
untuk segera menggelar REFERENDUM di WEST PAPUA.
Tidak
hanya di Yogyakarta, hal yang sama juga dilakukan oleh mahasiswa Papua
di beberapa kota seperti di Solo, Semarang, Bandung, Surabaya dan Bali.
Selain itu di tanah Papua sendiri, Rakyat Papua dibawah koordinasi
Parlemen Nasional West PAPUA (PNWP) menggelar hal yang sama pula. Dan
dari informasi yang berhasil kami himpun, menyebutkan bahwa mayorita
rakyat Papua yang terlibat menyatakan pendapat yang sama, yaitu
"REFERENDUM Bagi WEST PAPUA".
Sumber : http://opinipapua.blogspot.com