Published On:Monday, September 7, 2015
Posted by Unknown
LSM Pasifik Desak PIF Kirim Misi Ke Papua Barat
Jayapura, Jubi – Kelompok masyarakat sipil Pasifik mendesak Forum Kepulauan Pasifik (Pacific Islands Forum/PIF) mengirim misi pencari fakta ke Papua Barat, Indonesia, untuk menyelidiki dugaan pelanggaran hak asasi manusia.
Gerakan Persatuan Pembebasan untuk Papua Barat (United Liberation
Movement for West Papua/ULMWP) baru-baru ini meminta agar misi pencari
fakta dari Forum utama negara-negara kepulauan di Pasifik dikirim ke
(tanah) Papua untuk menyelidiki dugaan pelanggaran hak asasi manusia.
Radio New Zealand melaporkan, perwakila masyarakat sipil dan
organisasi non-pemerintah dari Pasifik telah bertemu di Port Moresby
–ibukota PNG, sebelum forum KTT Pemimpin dari negara-negara Pasifik
bertemu pekan depan.
Emele Duituturaga dari Asosiasi LSM Kepulauan Pasifik, atau PIANGO,
mengatakan ada dua isu utama dari kelompok tersebut, yakni mereka
menginginkan agar para pemimpin dalam Forum itu mengatasi masalah
perubahan iklim dan Papua Barat.
Duituturaga mengatakan kelompok itu menginginkan perjanjian mengikat
internasional tentang pengurangan emisi gas rumah kaca. Selain itu, dia
juga mengatakan ini waktunya untuk melihat masalah Papua Barat.
“Kami memiliki informasi langsung dari Papua Barat atas kekejaman
pelanggaran HAM. Ya, kami tahu bahwa ini sedang dipertanyakan. Ini juga
mengapa kita desak misi pencari fakta ke dalam pelanggaran-pelanggaran
hak asasi manusia. Ini cukup mendesak,” kata Emele Duituturaga, mengutip
Radio New Zealand, Jumat (4/9/2015).
Gerakan Persatuan Pembebasan untuk Papua Barat baru-baru ini
diberikan status pengamat di organisasi sub-regional dikawasan Pasifik,
Melanesia Spearhead Group (MSG).
Sementara itu, forum tandingan yang didirikan Frank Bainimarana
(Fiji), Forum Pembangunan Kepulauan Pasifik (Pacific Islands Development
Forum/PIDF) yang telah berlangsung di Fiji mengangkat isu perubahan
iklim menjadi agenda utama yang akan dibahas dalam pembicaraan tentang
iklim skala internasional di Paris, November nanti. (Yuliana Lantipo)
Sumber : http://tabloidjubi.com
Sumber : http://tabloidjubi.com