Menurut mereka, "Kami datang kesini, dimandatkan dari Pak Danramel
Cikutra Bandung. Untuk minta data penghuni, "Kata bapa yg bernama
Sugianto, sambil merokok.
Saya bilang: Jika bermasud untuk minta data, langsung berhubungan dgn
RT/RW di tempat ini. Sebab yang sudah merekam jelak keberadaan kami
ialah RT/RW di tempat ini. saya tanya, mana surat mandat dari Pak
Danramel ?
Kemudian bapak yang mengenakan Baju loreng itu, bilang, Kami di
intruksikan secara "lisan" oleh Pak Danramel, guna memastikan para
penghuni di sini.
Wahhh, masa ingga ada surat itu.
Untuk apa kalian mau mengetahui eksitensi kami di sini ?
"Mengantisipasi, soal ISIS juga mau sosialisasi, Bsng "Kata, Suanto.
Bapak dorang tau ingga, Asrama kami berdiri sejak, 1970-an hingga sekarang masih huni oleh Mahasiswa asal Papua.
Jika mau, bicara soal ISIS. Berhubungan langsung dgn RT/ RW Pak. Utk
melaksanakan Sosialisasi. Juga, kami para bukan agama Islam tapi
Nasrani.
"Ngapain kalian, mau ambil data hanya kami Mahasiswa Papua. Emangnya, Warga lain dminta, ingga ?
Kemudian, saya minta foto. Tapi mereka tra mau.
Kalau gitu, Entar saya bersama teman2-ku ke Kantor. Untuk temui Pak Danramel, memastikan kedatangan Bapak dorang.
Ia menjawab, Pak Danramel lagi ikut kegiatan di Hotel.
Hotel mana, di jalan mn ? Za tra tau Pak," tutur Sugianto.
Kalian bicara jujur dong. Klau kalian dari BIN utk mau cari Data Mahasiswa.
Saat, saya bicara hal tersebut: Mereka langsung pulang. Diminta Foto juga mereka menolak.
Kami penghuni C 39 tidak akan berdiam. Entar siang kami akan menuju ke
kantor Danramil Cikutra. Guna memastikan kedatangan mereka.
Sumber: Jekson/FB